Teorema Phytagoras


Teorema Pythagoras adalah suatu keterkaitan dalam geometri Euklides antara tiga sisi sebuah segitiga siku-siku. Teorema ini dinamakan menurut nama filsuf dan matematikawan Yunani abad ke-6 SM, Pythagoras. Pythagoras sering dianggap sebagai penemu teorema ini meskipun sebenarnya fakta-fakta teorema ini sudah diketahui oleh matematikawan India (dalam Sulbasutra Baudhayana dan Katyayana), Yunani, Tionghoa dan Babilonia jauh sebelum Pythagoras lahir. Pythagoras mendapat kredit karena ialah yang pertama membuktikan kebenaran universal dari teorema ini melalui pembuktian matematis.

Sederhananya, teorema phytagoras digunakan untuk mencari sisi miring segitiga siku-siku jika diketahui panjang dua sisi lainnya. Rumusnya dapat ditulis "c2 = a2 + b2", dengan c sebagai hipotenusa atau sisi miring-nya.

Cukup sekian saja sejarah dan teorinya. Untuk pembuktian yang lebih detail dalam bentuk gambar, kalian bisa mencarinya di website atau situs lain. Berikut ini adalah kode program untuk mencari sisi miring segitiga.
#include <iostream>
#include <math.h>

using namespace std;

float phytagoras(float a, float b){
float hypotenusa;
     hypotenusa=sqrt((a*a)+(b*b));
     return hypotenusa;
}

int main(){
float a=3;
float b=4;
     cout << "a : " << a << endl;
     cout << "b : " << b << endl;
     cout << "Panjang sisi miring segitiga : " << phytagoras(a, b) << endl;
     return 0;
}
Pada contoh di atas kita memasukkan 3 dan 4 sebagai parameter dari fungsi rumus phytagoras untuk mencari sisi miring segitiga. Fungsi mengembalikan hasil dari rumus phytagoras yaitu panjang sisi miringnya.

Rumus phytagoras dapat diaplikasikan untuk mencari keliling segitiga siku-siku yang belum diketahui panjang sisi miringnya. Selain menggunakan operator aritmetika dan function untuk menampilkan output, kita cukup menggunakan sqrt untuk mencari akar kuadrat dalam rumus phytagoras.
#include <iostream>
#include <math.h>

using namespace std;

float phytagoras(float a, float b){
float hipotenusa;
     hipotenusa=sqrt((a*a)+(b*b));
     return hipotenusa;
}

int main(){
float a=3;
float b=4;
float c=0;
float keliling;
     c=phytagoras(a, b);
     keliling = a + b + c;
     cout << "a : " << a << endl;
     cout << "b : " << b << endl;
     cout << "c : " << c << endl;
     cout << "keliling segitiga : " << keliling;
     return 0;
}
Kalian bisa membalikkan rumus phytagoras untuk mencari panjang sisi selain sisi miringnya. Jika kalian bermaksud membalikkan rumus phytagoras lebih baik perhatikan masukkan dari pengguna karena akar kuadrat bilangan negatif adalah bilangan imajiner. Walaupun kenyataannya panjang sisi miring pasti lebih panjang dari sisi lainnya, pengguna program bisa saja memasukkan panjang sisi miring lebih pendek dari sisi lainnya. Saya tidak akan menunjukkan cara membalikkan rumusnya, karena saya yakin kalian seharusnya bisa melakukannya sendiri jika kalian paham tentang aljabar.

Selamat mencoba!

1 comments:

Klik di sini untuk berkomentar